Saham Jumbo Melemah, IHSG Tertekan Sepekan Akhir Desember 2025

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:36:34 WIB
Saham Jumbo Melemah, IHSG Tertekan Sepekan Akhir Desember 2025

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tekanan signifikan pada IHSG sepanjang pekan 22–24 Desember 2025. 

Sejumlah saham berkapitalisasi besar mengalami koreksi, memicu penurunan indeks utama pasar saham domestik.

Saham-saham konglomerat menjadi sorotan utama, termasuk milik Prajogo Pangestu dan Grup Sinar Mas. Kinerja negatif saham-saham ini mendorong IHSG menutup pekan dengan catatan minus.

Selain itu, volume dan nilai transaksi harian juga menurun, menandakan investor cenderung menahan laju beli di akhir tahun. Kondisi ini memperkuat sentimen kehati-hatian di pasar modal Indonesia.

Saham Konglomerat Beri Tekanan Signifikan

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menempati posisi teratas sebagai penekan IHSG. Saham ini melemah 10,83% selama sepekan, memberikan kontribusi negatif sebesar 22,54 poin terhadap indeks.

Tidak jauh berbeda, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) terkoreksi 4,6% dan menekan IHSG sebesar 18,40 poin. Setiap pergerakan satu persen saham DSSA memberi pengaruh sekitar empat poin pada indeks.

Sementara itu, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mencatat koreksi 6,52%, mendorong penurunan IHSG sebesar 16,41 poin. Saham-saham lain yang melemah antara lain BMRI, PANI, dan BRMS, ikut memberikan tekanan tambahan pada indeks.

Kapitalisasi dan Aktivitas Transaksi Turun

Penurunan IHSG sepekan ini diikuti oleh penurunan kapitalisasi pasar sebesar 1,17% menjadi Rp15.603 triliun. Posisi ini lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di Rp15.788 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian menurun 2,23% menjadi 2,74 juta kali transaksi dari 2,80 juta pekan lalu. Penurunan aktivitas mencerminkan kehati-hatian investor menjelang akhir tahun.

Rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan tajam sebesar 30,91%, dari Rp34,3 triliun menjadi Rp23,7 triliun. Volume transaksi harian lebih lengang, turun 18,44% menjadi 38,34 miliar saham.

Investor Asing Catatkan Aktivitas Campuran

Investor asing tetap aktif meski IHSG melemah. Pada Rabu, 24 Desember 2025, tercatat nilai beli bersih asing sebesar Rp2,45 triliun. Namun, sepanjang 2025, investor asing masih mencatatkan jual bersih Rp18,36 triliun.

Kondisi ini menunjukkan adanya pergantian arah kepemilikan saham asing di pasar domestik. Meskipun ada arus beli bersih sesaat, tren tahunan masih menunjukkan net sell yang cukup besar.

Tekanan dari saham-saham besar dan aktivitas perdagangan yang menurun menjadi faktor utama pelemahan IHSG. Investor perlu memperhatikan saham top laggards yang berpotensi mempengaruhi pergerakan indeks di pekan berikutnya.

Daftar Saham Top Laggards yang Tekan IHSG

Sepuluh saham terbesar yang menekan IHSG sepanjang pekan ini meliputi BRPT, DSSA, DCII, BMRI, PANI, BRMS, EMTK, BYAN, AMMN, dan COIN. BRPT memimpin dengan koreksi 10,83%, diikuti EMTK dengan minus 11,43%.

DSSA, DCII, dan BMRI memberikan tekanan signifikan, masing-masing sebesar 18,40, 16,41, dan 10,30 poin terhadap IHSG. PANI, BRMS, dan BYAN memberikan kontribusi negatif tambahan, mempertegas tren pelemahan pasar.

Saham-saham tersebut menjadi fokus pengamatan investor karena dampaknya terhadap IHSG cukup besar. Kinerja mereka menjadi indikator sentimen pasar menjelang akhir tahun 2025 dan pembukaan tahun baru 2026.

Terkini